Dengan adanya tuntutan profil tenaga kerja “zaman now” maka diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan vokasi/ kejuruan dan lulusannya. Model pembelajaran yang diterapkan di satuan pendidikan kelautan dan perikanan mengadopsi kultur kerja kelautan dan perikanan. Dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan satuan pendidikan di lingkup Kementerian dan Perikanan maka dilaksanakan kegiatan Teaching Factory yang aplikatif agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Kalangan industri masih berpikir bahwa kualifikasi para lulusan belum sesuai dengan harapan dunia usaha/ dunia industri, baik dalam penguasaan keterampilan hard skill, soft skill, communication skill, dan kemandirian yang dibutuhkan dalam mengatasi perkembangan teknologi dan era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Untuk itu, dilakukan metode pembelajaran vokasi/ kejuruan untuk mengasah keterampilan yang lebih besar dari pada pengetahuan yang diberikan. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai adalah Teaching Factory.
Pembelajaran Teaching Factory merupakan metode pembelajaran berbasis produksi/ jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri. Barang/ jasa yang dihasilkan harus memenuhi standar mutu barang/ jasa yang dapat dijual atau dapat diterima oleh masyarakat sebagai konsumennya. Pembelajaran Teaching Factory merupakan proses pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif dalam bidang industri kelautan dan perikanan pada suasana yang sesungguhnya, sehingga diharapkan dapat sebagai media untuk menjebatani kesenjangan peserta didik yang dihasilkan oleh satuan pendidikan kelautan dan perikanan dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa pembelajaran Teaching Factory merupakan perpaduan pembelajaran Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT). Dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja (Standart Operation Prosedure). Bentuk pembelajaran Teaching Factory (TEFA) ini telah dilakukan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang.
TEFA Mekanisasi Perikanan merupakan salah satu unit TEFA yang terdapat di Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang. TEFA ini dikelola oleh Program Studi Mekanisasi Perikanan dengan Kepala TEFA I Made Aditya Nugraha, dan pelaksana Marthen Luther Kaho. Kegiatan pada TEFA dilakukan di bengkel dengan menggunakan peralatan dan bahan-bahan yang telah tersedia, dengan sumber pembiayaan mandiri yang dibebankan melalui anggaran APBN dan dikelola oleh satuan pendidikan. Dalam kegiatan TEFA para taruna sebagai peserta didik diikutsertakan dalam kegiatan praktek dan juga memperdalam ilmu yang telah didapatkan sebelumnya di perkuliahan, dengan pendampingan dari dosen dan pelaksana dari TEFA. Kegiatan di TEFA Mekanisasi Perikanan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan dunia kelautan dan perikanan, baik itu berupa produk barang/ jasa.
Kegiatan para peserta didik di TEFA Mekanisasi Perikanan salah satunya dengan melakukan perawatan pada Cold Storage. Kegiatan ini dilakukan oleh para Taruna Madya Mekanisasi Perikanan. Kegiatan ini bertujuan untuk perawatan pada sistem pendinginan pada Cold Storage. Kegiatan ini juga sebagai bentuk praktek para taruna dalam pengaplikasian materi perkulihan Sistem Refrigrasi, Listrik Kapal Penangkap Ikan, Teknologi Mekanik, dan Sistem Pengendali dan Otomatisasi. Peserta didik dalam kegiatan ini memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP, mengisi jobsheet dan logbook kegiatan TEFA dan membuat laporan setiap tahapan/ siklus kegiatan TEFA baik secara lisan atau terlulis. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan kompetensi para peserta didik.